Software jahat alias malware bernama STUXNET akhir-akhir ini semakin menggila. Stuxnet merupakan sebuah virus komputer yang rumit dan berbahaya yang menyusup komputer milik para staf stasiun pembangkit tenaga nuklir pertama Iran, Bushehr. Para ahli mengatakan bahwa virus tersebut dapat digunakan untuk memata-matai atau sabotase.
Malware ini juga menyerang sistem kontrol industri yang dibuat oleh perusahaan Jerman, Siemens. Tujuan Worm ini adalah untuk mengakses Simatic winCC SCADAyang berfungsi sebagai sistem pengendali industri dan mengawasi serta mengendalikan industri, infrastruktur. Sistem tersebut juga banyak digunakan pada pengilangan minyak, pembangkit tenaga listrik, sistem komunikasi yang besar, bandar udara, perkapalan bahkan instalasi militer secara global.
Serangan Stuxnet ini didukung dengan biaya besar, bahkan tim penyerang memiliki keahlian tinggi dan pengetahuan mendalam tentang teknologi SCADA. Malware ini dugunakan sebagai senjata cyber terorisme dunia maya yang tergantung pada sumber serangan dan targetnya.
Sejauh ini Stuxnet lebih cenderung digunakan sebagai alat untuk melakukan sabotase. Serangannya tidak ditujukan untuk mencuri informasi di komputer korban, namun mengambil alih sistem kontrol berbasis mesin.
Grafik Negara yang terinfeksi Stuxnet
Di Indonesia saja, Stuxnet telah menginfeksi lebih dari 34 ribu komputer (saat ini urutan ke 2). Worm ini secara terus-menerus menyebar. Beberapa sistem tetap terinfeksi walaupun dari sistem tersebut telah dibersihkan. Hal ini telah dilaporkan kepada Microsoft. Menanggulangi hal ini, Microsoft telah meluncurkan patch untuk menambal lubang keamanan di Windows. Jadi, jangan lupa bagi Anda pengguna sistem operasi Windows agar segera update Windows Anda untuk menutup celah keamanan. Gunakan pulaAntivirus yang selalu di-update, beberapa antivirus terkemuka sudah bisa mendeteksi dan menyingkirkan teroris Stuxnet ini.Kaskpersky misalnya, mampu mendeteksi malware ini dengan nama Worm.Win32.Stuxnet.
No comments:
Post a Comment