Thursday, September 30, 2010
Inilah Kerjaan Polwan-Polwan Cakep Kita Kalo Lagi Santai
Wednesday, September 29, 2010
Boleh Pakai Ganja di Kampus AS?
Pada sebuah diskusi dalam Konferensi Nasional Hukum dan Pendidikan Tinggi AS akhir pekan lalu terungkap, perguruan tinggi sebaiknya tidak bersikap santai atas kode etik mereka dalam penggunaan obat terlarang. Para peserta diskusi kebanyakan adalah para pengacara perguruan tinggi yang melarang penggunaan ganja. Menurut para ahli, sebagai penerima dana negara, perguruan tinggi diatur oleh Undang-Undang Federal yang mengklasifikasikan ganja sebagai substansi terkontrol.
Beberapa lembaga pendidikan telah menerbitkan laporan atau merevisi kebijakan untuk mengatasi kebingungan atas perbedaan hukum negara dan kode etik universitas tentang masalah ini. Salah satunya adalah University of Montana di Missoula, yang pada 2010 mengadopsi kebijakan khusus melarang penggunaan ganja, bahkan jika ada izin medis penggunaan ganja dari negara sekalipun. Larangan ini berlaku di perumahan kampus, ruangan kampus atau acara kampus yang disponsori institusi tersebut.
Seperti yang diduga, kebijakan melarang mahasiswa mendapatkan ganja memiliki tantangan hukum. Mahasiswa University of Colorado di Boulder Edward Nicholson, mengancam akan menuntut kampusnya setelah pada 2008 polisi kampus menyita ganja miliknya. Ganja itu digunakan untuk saudaranya, yang mengalami luka bermain sepak bola.
Dengan dukungan legalisasi, Nicholson akhirnya diizinkan pindah ke perumahan di luar kampus dan polisi mengembalikan ganjanya seberat dua ons. Universitas pun melarang kepemilikan obat terlarang di kampus, dan akan melepas mahasiswa dari kontrak perumahan jika mereka tinggal di asrama dan memiliki resep ganja secara medis. Lembaga lain, termasuk Fort Lewis College di Colorado, dan Humboldt State University di California mengambil sikap yang sama. Mereka menyarankan pengguna ganja secara medis untuk hidup di luar kampus dan menggunakan pengobatan mereka di rumah.
Menurut Workman, ganja memang memiliki posisi yang unik dalam budaya populer yang memikat mahasiswa untuk menggunakannya. Banyak perdebatan tentang risiko ganja dan keuntungan secara medis, sementara pihak universitas tidak punya banyak penelitian untuk menunjukkan kepada siswa mengenai kebijakan yang mahal ini.
Wakil presiden dan Dekan Sekolah Hukum Stetson, Darby Dickerson mengatakan, penting untuk menyampaikan kepada siswa bahwa ada risiko reputasi dan hukum untuk mempertimbangkan mereka memiliki resep ganja. Pengadilan telah mendukung hak pengusaha untuk melakukan tes narkoba dan memberikan sanksi atau menghentikan karyawan yang gagal tes bebas ganja. “Anda tidak mendapatkanfree-pass karena Anda memiliki kartu kesehatan ganja,” ujarnya.
Merintis Penggunaan Open Source
Tingginya harga Software berlisensi sangat tak sebanding dengan daya beli masyarakat menjadi penyebab maraknya pemakaian software illegal di Indonesia. Dan akibat dari besarnya penggunaan software ilegal ini, Indonesia masuk dalam Priority Watch Listyang diajukan oleh International Intelectual Property Alliance (IIPA), sebuah lembaga internasional yang mengatur hak cipta intelektual kepada United State Trade of Representatif (USTR). Hal ini sangat tidak menguntungkan karena Negara yang masuk dalam Watch List akan kehilangan fasilitas Generalized System of Preference (GSP) atau fasilitas khusus untuk Negara berkembang berupa pembebasan tarif dalam pelaksanaan ekspor.
Untuk menghindari keadaan yang tidak menguntungkan bagi bangsa Indonesia tersebut dan untuk menghindari terganggunya pelayanan publik akibat pelanggaran Undang-Undang Nomor 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta, Pemerintah melalui Menteri Komunikasi dan Informatika melalui Surat Edaran Nomor : 05/SE/M.KOMINFO/10/2005 menyerukan kepada seluruh Instansi Pemerintah untuk memanfaatkan penggunaan piranti lunak legal. Maka untuk menghemat anggaran, kepada Instansi Pemerintah disarankan untuk segera beralih menggunakan Perangkat Lunak Open Source.
Perangkat lunak open source atau Free Open Source Software (FOSS) ini berlisensi bebas, bebas digunakan, bebas dipelajari, dimodifikasi, digandakan, didistribusikan, tidak ada biaya lisensi dan legal. Karena itu, sejak tahun 2004 Pemerintah telah berupaya mendorong penggunaan perangkat lunak legal ini melalui gerakan Indonesia Go Open Source atau IGOS-I yang ditandatangani oleh lima menteri. Komitmen ini dikuatkan lagi pada tanggal 27 Mei 2008 dengan dilakukannya deklarasi IGOS-II oleh 18 Kementrian dan Lembaga Pemerintah Non Departemen. Diharapkan paling lambat tanggal 31 Desember 2011 seluruh instansi pemerintah sudah menerapkan penggunaan perangkat lunak legal.
Banjarnegara Go to Open Source
Memang tidak mudah memulai sesuatu yang baru, terlebih sesuatu itu sudah demikian akrab, melembaga seperti penggunaan sistem Operasi Windows termasuk di dalamnya software semacam MS-Word, MS-Excell, Power Point dan keluarganya. Namun masihkah kita bergeming jika secara hukum penggunaan software-software tersebut sebenarnya berbayar/berlisensi, sedang hampir setiap komputer kita-termasuk di kalangan Pemerintahan, masih menggunakan softwar - maaf - bajakan. Maka, tidak ada cara yang lebih elegan ketimbang kita beralih ke Open Source dari pada harus menguras anggaran untuk membeli lisensi.
Upaya menindaklanjuti hasil IGOS-1 dan IGOS-2 sebenarnya sudah dilakukan Pemkab Banjarnegara. Sejak tahun 2006, Bagian Telematika dan Pengelolaan Data (Telpengda) cukup gencar mengadakan sosialisasi dan pelatihan dalam rangka merintis penggunaan Open Source di Banjarnegara. Karena diberlakukannya SOTK baru pada akhir tahun 2008, Sub Bagian Pengelolaan Data Telpengda bergabung di Bagian Humas, yang selanjutnya meneruskan cita-cita ini. Dan pada Bulan Mei lalu, bekerja sama dengan Kementrian Komunikasi dan Informasi, Bagian Humas mengadakan Sosialisasi Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : SE/01/M.PAN/3/2009 tentang Pemanfaatan Perangkat Lunak Legal dan Open Source Software (OSS) di Sasana Bhakti Praja. Sosialisasi diikuti 125 peserta dari Instansi Pemerintahan baik dari Dinas, Lembaga, Bagian dan Kecamatan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara.
Mendukung Good Governance
Berkaitan dengan kampanye penggunaan software legal / open source ini, Wakil Bupati Drs. Soehardjo, MM saat memberikan sambutan dalam pelatihan itu, mengharapkan agar upaya ini serius digalakkan. Ini penting ditekankan mengingat instruksi pelaksanaannya telah jelas dikeluarkan melalui Surat Edaran Menteri dan resiko yang terjadi bila software ilegal ini terus dijadikan tumpuan untuk operasional pekerjaan di lingkungan pemerintahan.
Langkah yang ditempuh antara lain dengan menggunakan Open Source (OS) di semua server yang berada di Humas yang berfungsisebagai Network Operating Centre (NOC) website www.banjarnegarakab.go.id. Empat computer induk itu yang sebelumya menggunakan sistem operasi berbasis Windows itu telah bermigrasi ke Linux Ubuntu dan Unix. Sementara PC Client di Sub Bagian Pengelolaan Data juga telah menggunakan IGOS/Linux Ubuntu, dan sebagian komputer lagi di-klan (dual boot) menggunakan Windows dan Linux. Sementara, komputer di Lab Komputer Humas belum dimigrasi ke IGOS. Hal ini akan dimanfaatkan sebagai media praktikum Pelatihan Migrasi Windows ke IGOS yang akan segera diselenggarakan Bagian Humas. Untuk kemantapan peserta pelatihan nanti, biarlah mereka yang langsung menginstalnya sendiri.
Jadi, kekhawatiran terhadap penggunaan perangkat lunak open source yang merupakan hal baru di lingkungan pemerintahan ini hanyalah masalah waktu saja. Bila telah diterapkan akhirnya semua menjadi terbiasa. Maka, marilah masing-masing instansi pemerintahan sebagai teladan masyarakat agar mengatur agenda pentahapan untuk mencapai target selesai di tahun 2011 untuk mendukung terciptanya sistem komputerisasi pemerintahan yang baik guna mendukung terciptanya Good Governance. (Peny H).
Kutipan : www.banjarnegarakab.go.id.
Saturday, September 25, 2010
Keanehan yg nyata dalam kitab Al Quran (Mukjizat)
Tuesday, September 21, 2010
Pics of Lady Gaga with and without makeup
Pics of Lady Gaga with and without makeup. Much difference …
Sorry Lady Gaga, are the faces of virtual reality and real
Stefani Joanne Angelina Germanotta (born March 28, 1986), better known by her stage name Lady Gaga, is an American pop singer-songwriter. After performing in the rock music scene of New York City's Lower East Side in 2003 and later enrolling at New York University's Tisch School of the Arts, she soon signed with Streamline Records, an imprint of Interscope Records. During her early time at Interscope, she worked as a songwriter for fellow label artists and captured the attention of Akon, who recognized her vocal abilities, and signed her to his own label, Kon Live Distribution.
Sumber 1 : http://www.goopics.net/pics-of-lady-gaga-with-and-without-makeup-much-difference/
Sumber 2 : http://en.wikipedia.org/wiki/Lady_Gaga
Monday, September 20, 2010
Seuntai kisah
Seorang pria yang sedang mengadakan perjalanan dengan pesawat terbang tiba-tiba ingin buang air. Akan tetapi setiap kali pergi ke toilet, selalu saja toilet itu ada orang di dalamnya.
Seorang pramugari melihat keadaan ini, lalu menganjurkan untuk menggunakan toilet wanita, dengan catatan tidak menekan tombol-tombol yang ada di dekat toilet tersebut
Ternyata tombol-tombol itu memang ada di dekat tempat tisu, pada tombol-tombol itu tertulis huruf WW, WA, PP, ATR. Karena penasaran, pria tadi tidak mengindahkan pesan dari pramugari dan mencoba untuk menekan tombol-tombol itu. Dengan hati-hati menekan tombol WW dan seketika air hangat menyemprot pantatnya. "Oh.. rupanya tombol ini berarti Warm Water (air hangat) untuk cebok, wah enak ya perempuan kalau ke toilet," katanya dalam hati. Karena masih penasaran, lalu mencoba menekan tombol WA, dan seketika bertiuplah udara hangat (Warm Air) untuk mengeringkan pantatnya yang basah. "Tidak heran kalau perempuan betah berlama-lama di dalam toilet dengan pelayanan seperti ini," ungkapnya dalam hati.
Lalu diteruskan menekan tombol PP dengan sangat berhati-hati sambil mengantisipasi kemungkinan yang akan terjadi. Sebuah bantalan bedak (Powder Puff) keluar dari samping lalu membedaki pantatnya yang sudah kering dengan bedak halus. "Man.. this is great.. sangat hebat pelayanan seperti ini," katanya dalam hati.
Kemudian dilanjutkan menekan tombol ATR, namun seketika dirinya tidak sadar dan tahu-tahu bangun dan tersadar di sebuah kamar rumah sakit dengan di tangan telah menempel selang infus. Dengan heran, lalu bertanya kepada perawat yang sedang bertugas. Sang perawat kemudian menjelaskan, "Ya.. anda pasti sedang menikmati pelayanan di pesawat yang ditujukan untuk wanita. Sampai ketika anda menekan tombol ATR yang artinya adalah Automatic Tampon Removal (Pelepas Pembalut Otomatis) dan buah zakar anda tertarik oleh alat itu".
Friday, September 17, 2010
DAWET AYU BANJARNEGARA
A. Selayang Pandang
,Tidak seperti Es Cendol biasanya, Dawet Ayu Banjarnegara ini mempunyai citarasa tersendiri,dari ramuan ramuan khusus yang di bubuhinya sehingga membuat lidah ketagihan ( itu kalo anda minum yang asli )
Dawet Ayu adalah sensasi lain yang bisa dijumpai di kota kecil Banjarnegara. Nama Dawet Ayu justru lebih dikenal orang dibanding Banjarnegara. Tak heran jika oleh pemerintah dan masyarakat Banjarnegara, Dawet Ayu dijadikan sebagai salah satu duta, ikon ataupun kekhasan yang melekat pada Banjarnegara.
Dawet Ayu adalah minuman khas Banjarnegara yang sekilas mirip dengan es cendol. Segelas Dawet Ayu memang terdiri dari cendol, santan dan gula, oleh karena itu sekilas mirip dengan es cendol yang lazim ditemui di daerah-daerah lain. Yang membedakan Dawet Ayu dengan es cendol adalah kualitas kekenyalan cendol dan citarasa dari gula. Cendol Dawet Ayu memiliki tekstur lebih kenyal dibanding dengan cendol biasa. Selain kekenyalan itu, cendol Dawet Ayu cenderung lebih pendek karena menggunakan bahan alami.
Cendol Dawet Ayu terbuat dari perpaduan tepung beras dan tepung tapioka (tepung jagung). Sedang warna hijau cendol Dawet Ayu diperoleh dari sari daun pandan. Sari inilah yang membuat cendol dawet ayu mempunyai aroma wangi. Saat masih berupa adonan, cendol kemudian disaring menggunakan ayakan bambu dengan lubang antara 0,25 hingga 0,5 cm. Kandungan alami dalam adonan tersebut membuat cendol yang disaring tidak bisa panjang. Kualitas ini tidak bisa dijumpai pada pembuatan cendol yang menggunakan bahan kimia. Rata-rata panjang cendol Dawet Ayu hanya mencapai 1-2 cm.
Setelah tersaring dan terbentuk, adonan tersebut dididihkan hingga muncul ke permukaan. Cendol yang masih hangat ini juga bisa menjadi penanda kualitas cendol Dawet Ayu. Semakin berkualitas cendol yang telah dididihkan akan semakin kuat pula aroma wangi pandan. Selain itu, kekenyalannya tetap terjaga. Cendol yang telah matang tersebut lantas dimasukkan ke dalam santan kental. Terkadang ada juga penjual yang langsung mencampur cendol dengan santan yang lebih encer. Namun air yang berlebih dalam santan biasanya akan membuat cendol memuai dan seringkali hancur. Kualitas santan ini juga menandakan kualitas Dawet Ayu. Penjual Dawet ayu yang asli biasanya hanya mencampurkan cendol pada santan kental, saat akan disajikan barulah santan yang lebih cair ditambahkan.
Selain cendol dan santan, bahan lain yang menentukan kualitas Dawet Ayu adalah gulanya. Gula yang digunakan dalam Dawet Ayu bukanlah gula merah cair (palm sugar/gula kelapa) melainkan gula aren. Gula ini terbuat dari tetesan nira pohon aren (Arenga pinnata). Aren adalah jenis pohon palem terpenting kedua setelah pohon kelapa (Cocus nucifera). Gula aren ini selain memiliki rasa manis yang natural, juga berbau harum. Dalam Dawet Ayu, gula aren pertama kali harus dicairkan. Setelah jadi, kemudian dicampur dengan potongan buah nangka atau durian. Perpaduan dari buah dan gula inilah yang menghasilkan aroma dan rasa yang khas. Gula inilah yang menjadi penanda pokok perbedaan dawet ayu dengan es cendol.
Dalam penyajiannya, Dawet Ayu biasanya disajikan dingin dengan menambahkan es batu. Biasanya, selain sebagai pelepas dahaga, dawet ayu juga digunakan sebagai pendamping makanan utama, karena itu di beberapa tempat di Banjarnegara, warung makan atau restoran juga menyajikan menu dawet ayu sebagai menu minuman andalan.
B. Keistimewaan
Dawet Ayu adalah jenis minuman yang sukar untuk dilupakan karena memiliki aroma yang khas. Meskipun berwujud minuman, Dawet Ayu mewakili ikon rempah dan hasil bumi yang juga dihasilkan di Banjarnegara, seperti jagung, buah aren dan durian. Keistimewaan aroma ini jarang bisa ditemui pada jenis minuman dingin. Karena itu Dawet Ayu bisa mewakili salah satu keistimewaan minuman dingin tersebut. Keistimewaan inilah yang juga menjadi pemikat wisatawan maupun warga Banjarnegara yang hidup di perantauan.
C. Lokasi
Untuk mencicipi Dawet Ayu, wisatawan bisa berkunjung ke Banjarnegara. Salah satu penjual dawet terkenal terletak di sebelah utara terminal Banjarnegara. Selain di Banjarnegara, Dawet Ayu juga bisa dinikmati di kota-kota tujuan wisata terutama di kawasan Banyumas, propinsi Jawa Tengah serta DIY Selain dilokasi-lokasi tersebut, dawet ayu yang kini semakin menasional juga dapat dinikmati di hampir seluruh kota besar di Indonesia bagian barat, seperti Jakarta, Surabaya dan Bandung. Di Jakarta bahkan dawet ayu sudah diwaralabakan.
D. Harga
Harga segelas dawet ayu berkisar antara Rp. 2.000,00 sampai Rp. 4.000,00
Minuman ini sangat khas rasanya, dan banyak sekali peminatnya, baik di nikmati padawaktu musim panas maupun hujan, Dawet Ayu Banjarnegara sudah menyebar di kota2 besar; Yogyakarta Surabaya, Jakarta, Bandung oh ya Di Pemalang juga sudah ada tuh Dox,Tidak seperti Es Cendol biasanya, Dawet Ayu Banjarnegara ini mempunyai citarasa tersendiri,dari ramuan ramuan khusus yang di bubuhinya sehingga membuat lidahketagihan ( itu kalo anda minum yang asli )nih gambar tempat asli warung Dawet Ayu.
Kalo anda singgah di Kota Banjarnegara tidak akan susah untuk memenukan kios Dawet Ayu, yang letaknya sangat dekat dengan Terminal antarkota, hanya berjarak 10 meter anda sudah bisa menemui kios tersebut rasakhas Durian asli yang di campur di Gula merahnya akan semakin membuat anda menggoyangkan lidah and
Jangan Salah lho ya, Dawet Ayu Asli Banjarnegara sudah banyak yang di modifikasi ( halah koyo motor aja ) maksudnya banyak yang berusaha menjual Dawet dengan nama DAWET AYU di embel-embeli ASLI Banjarnegara, namun sesuatu yang asli itu hanya akan ada satu dan tidak ada Copynya, Cabang-cabang Deawt ayu ini sudah banyak, jangan salah untuk membelinya
Thursday, September 16, 2010
Hardisk Kapasitas 1 Yottabytes ( 1 Triliun Giga Bytes)
NSA sedang membangun sebuah ruangan seluas 92.903 m2 sebagai tempat penyimpanan hard disk dengan biaya sekitar 2 milyar dollar. Rencananya tempat ini nantinya mampu menyimpan data sebesar 1 Yottabytes yang diprediksi akan terealisasi pada tahun 2015. Nah, pasti pada tanya Yottabytes kan?? Berapa besar sih 1 Yottabytes itu?
– 1.000 Gigabytes (GB) = 1 Terabytes (TB)
– 1.000 Terabytes (TB) = 1 Petabytes (PB)
– 1.000 Petabytes (PB) = 1 Exabytes
– 1.000 Exabytes = 1 Zettabyte
– 1.000 Zettabytes = 1 Yottabytes
Gimana, sudah tahu sekarang berapa sih 1 Yottabytes? Yang pasti mungkin saja bisa menyimpan seluruh data yang ada di dunia ini. Hard disk sebesar itu tentu juga akan membuat kami membayangkan berapa banyak hard disk yang dibutuhkan untuk mencapai kapasitas tersebut apabila mereka menggunakan hard disk kapasitas 1 TB per buahnya. Kalau dihitung mereka akan menggunakan sekitar 1.000 milyar hard disk. Tetapi yang diketahui, kemungkinan besar NSA menggunakan hard disk jauh lebih besar mengingat NSA selalu menggunakan teknologi tercanggih yang biasanya belum ada di pasaran seperti bisa saja mereka menggunakan hard disk dengan kapasitas 25 -100 TB per buahnya.
Wednesday, September 8, 2010
Mengapa Blog saya kok sepi?
Mungkin saja kalo sepi pengunjung sih masih bisa terobati dengan banyaknya komentar dari para sahabat blogger kita.
Friday, September 3, 2010
Nokia Merilis Smartphone Berteknologi Mutakhir Pertama Di Dunia
Berbeda dengan yang lain dan pertama didunia sebuah handphone yang sanggup mengoperasikan sebanyak mungkin aplikasi pada saat yang bersamaan (multitasking), handphone pertama di dunia yang memberi kebebasan bersifat terbuka kepada pengembang aplikasi bersistem linux dengan dibenamkannya teknologi linux maemo versi 5 pertama di dunia.
Oleh Chris Carr, Vice President Sales Southeast Asia Pacific, dalam Nokia Showcase 2010 di Bangkok, Thailand. Ia mengatakan, wilayah SEAP (South East Asia-Pacific) negara-negara ASEAN plus Australia, Selandia Baru, dan Banglades menjadi tujuan pemasaran N900 setelah Eropa dan negara besar lainnya. "Mulai Maret, Nokia N900 akan tersedia di wilayah tersebut," ujar Chris Carr dalam acara yang digelar di Warehouse Thai River Marina Bangkok, Thailand, Senin (22/2/2010) malam. Ia mengatakan, kehadiran N900 dengan platform terbuka Maemo memberikan kesempatan bagi para pengembang aplikasi untuk bekerja sama. Nokia, lanjut Carr, berkomitmen merangkul para pengembang di seluruh dunia, termasuk para pengembang lokal di setiap negara.
Saat ini, lebih dari ratusan aplikasi telah dibuat untuk N900 dan masih terus bertambah. Aplikasi tersebut tersedia melalui bursa online yang dikembangkan Nokia OVI Store maupun komunitas pengembang Maemo. N900 berlayar sentuh 3,5 inci dan dilengkapi keyborad QWERTY.
Kinerja komputasinya didukung prosesor ARM Cortex A8 600 MHz, sistem operasi Linux Maemo 5, dan memori internal 32 GB. Kemampuan multitasking untuk membuka sebanyak mungkin aplikasi secara bersamaan merupakan daya tarik utamanya. Fitur utama lainnya, kamera 5 megapiksel, GPS, koneksi HSPA, dan WiFi 802.11 b/g. Nokia N900 juga menjadi handset pertama di dunia yang telah dilengkapi browser internet Firefox for Mobile buatan Mozilla. Soal harga jualnya, Corporate Communication Manager Nokia Regina Hutama Poli belum dapat memastikan. Sebagai gambaran saja, di pasar AS, Nokia N900 dibanderol sekitar Rp 6 juta saat tersedia mulai November 2009.
Sumber : Kompas.com